Cari Blog Ini

Rabu, 22 Mei 2024

Xin-xin dari SMP Pius Cilacap, Peraih Juara 2 Kompetisi “Chinese Bridge” 2024 se-Jateng

Lam Jean Xin
Lam Jean Xin memegang piagam dan piala Juara 2 Kompetisi Chinese Bridge 2024 (Foto: Thomas Sutasman) 

Oleh: Gita FU

Cilacap, kopidarigita.com— SMP Pius Cilacap kembali mengantarkan siswanya meraih prestasi gemilang. Kali ini kabar gembira tersebut datang dari Lam Jean Xin, siswi kelas 9B. Remaja cantik ini telah meraih juara kedua dalam Kompetisi Jembatan Baahasa dan Budaya Mandarin “Chinese Bridge” (Han Yu Qiao) 2024 se-Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan/Puhua School Purwokerto, Banyumas  pada Sabtu (18/5/2024) lalu.

Sebagai informasi, nih, Sobat, kompetisi “Chinese Bridge” pertama kali diadakan pada tahun 2002. Sejak itu kompetisi tersebut telah menjadi acara tahunan yang diselenggarakan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Chinese Bridge dipandang penting sebab di masa depan bahasa Mandarin sangat dibutuhkan sebagai komponen life-skill. Maka semakin banyak generasi muda Indonesia mempelajari bahasa Mandarin, akan semakin baik hasilnya.

Dalam kompetisi ini para peserta  tidak hanya mengadu kemampuan bicara atau pidato dalam bahasa Mandarin, namun  juga harus unjuk kebolehan di bidang seni budaya Tiongkok. Ada tiga liga yang berlomba yakni antar SD, kelompok SMP-SMA, dan mahasiswa.  

 

Bahasa Mandarin Sebagai Habit

Ada hal yang menarik, Sobat. Saat sesi wawancara aku baru tahu bahwa Xin-xin menguasai bahasa Mandarin sejak SD. Lebih tepatnya, SD tempat Xin-xin bersekolah dahulu menerapkan Mandarin sebagai bahasa pengantar utama, lalu diikuti oleh bahasa Inggris. Di manakah SD tersebut? Ternyata di Malaysia.

Fakta  di atas menguak fakta berikutnya. Rupanya Xin-xin adalah murid pindahan dari Malaysia. Dia dan 2 orang adiknya mengikuti sang ibu yang kembali ke Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan kakak Xin-xin masih di Malaysia bersama sang ayah yang merupakan warga asli sana.

Ketika Xin-xin baru pindah, dia mengalami kendala di bahasa daerah, tepatnya bahasa Jawa. Bersyukur pihak guru amat membantu proses adaptasi Xin-xin. Bahkan kini remaja berambut panjang ini mampu menorehkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah.

Antonius Heri Wibawa, Waka bidang Kurikulum yang mendampingi Xin-xin, mengakui proses kepindahan sekolah antar negara  lumayan  panjang birokrasinya.  Apalagi hal tersebut adalah pengalaman pertama bagi pihak Yayasan yang menaungi SD dan SMP Pius Cilacap.

Sementara Vinsensius Prita Iswandaru, Waka bidang Kesiswaan mengatakan bahwa pihak sekolah amat mengapresiasi dan berterima kasih atas prestasi yang telah diraih oleh para siswa. Sebab mereka telah ikut mengangkat nama sekolah.  

Selanjutnya dia membeberkan bahwa  kemenangan Xin-xin semakin memantapkan rencana kerja SMP Pius Cilacap di masa mendatang.

“Seperti yang  di Raker dengan pihak Yayasan kemarin, karena sudah ada yang mengikuti Mandarin maka akan ada ekstrakurikuler bahasa Mandarin. Kemudian yang kedua dengan banyaknya kejuaraan dan prestasi-prestasi ini maka akan semakin memotivasi  para siswa. Karena reward dari sekolah biasanya kami berikan di waktu upacara sehingga ditonton oleh seluruh siswa,” tutupnya.

Sebagai penutup artikel ini ada pesan dari Xin-xin untuk kalian, nih.

“Teman-teman yang ingin belajar bahasa Mandarin berusahalah lebih tekun, jangan cepat menyerah. Memang awalnya sulit, tapi kalau sudah bisa bahasa Mandarin itu bagus.”

 

Baca juga: Pudya, Si Juara Olimpiade Sains yang Senang Menyanyi Pop

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar