Cari Blog Ini
Selasa, 20 Februari 2018
[Puisi] Sajak Kopi
(Antologi puisi pertama saya)
PUISI-PUISI GITA FETTY UTAMI
SAJAK KOPI
Kemarilah kekasihku mari kita menimang malam
Segelas pekat telah kuseduh bagi mulutmu yang menghitam
Jangan pikir rasanya lagi kekasih sayang
Tiap hari tak akan sama
Kuakui terkadang hanya pahit semata yang kau kecap
Ada kalanya kau sesap sepotong gendis di situ
Tak jarang kau mengernyit oleh rasa asin; itu luhku menetes sembunyi
Namun takkan bosan kuhidangkan lagi dan lagi
Aku berbisik padamu melalui kopi.
**
Cilacap, 061016
SAAT LANGIT MENANGIS
Bumi menjadi kuyup
Aku pun ditelan banjir
Hingga gigil merasuki: ngilu
Kami terkungkung oleh duka sang langit
Perdiangan telah kebas
Api tak mau nyalanyala
Kau merepih dukamu
Lelah menatap bakal nafkah kita ikut kelu.
Kami maukan kehangatan
"Seduhlah dia, si pekat manis," pintamu
Aku tergeming bersama udara dalam kaleng
: tak ada kopi hari ini.
**
Cilacap, 101016
Selamat datang di blog-ku, Sobat!
Perkenalkan, aku seorang pembaca yang suka menulis, minum kopi, memandangi laut dan angkasa. Kamu bisa mengontakku via akun
FB: Gita Fetty Utami;
Instagram: @gitafu; dan
Email: gitafettyutami@gmail.com.
Aku terbuka untuk penawaran kolaborasi dan kerjasama.
Salam!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Whoaa... Keren. Meskipun aku belum bisa memahami puisi... 😁
BalasHapusTerima kasih^^
HapusTak ada kopi hari ini. 😍
BalasHapusBerasa lagi baca puisinya Aan Mansyur.. ; Tak ada New York hari ini
Bhahahahaha
HapusTerima kasih Sab😘