Cari Blog Ini

Jumat, 01 Mei 2020

Meningkatkan Keterampilan Mumpung Sedang #diRumahSaja


Img. Pixabay

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Halo, Sobat! Meskipun kita sedang #dirumahsaja, bukan berarti kita jadi mager, ya kan? Selalu ada cara meningkatkan kualitas diri, menyesuaikan kondisi yang menimpa saat ini. Asalkan ada kemauan serius dari kita sendiri.

Menurut saya pribadi, ada beberapa keterampilan yang bisa kita pelajari atau tingkatkan selama masa pandemi ini. Nggak percaya? Coba lihat daftar di bawah ini, yuk!

  1. Menjahit 



Kita sama-sama tahu betapa vital peran masker sebagai langkah pengamanan diri dari penyebaran virus. Saking pentingnya sampai-sampai sempat terjadi kelangkaan masker di apotik-apotik maupun minimarket. Jika pun ada harganya berubah lebih tinggi. Penyebab utama tentu akibat hukum pasar: permintaan melonjak, barang habis diborong, harga naik.

Eh, siapa sangka kondisi ini menciptakan peluang bagi masker berbahan kain. Meskipun tidak seaman masker sekali pakai, paling tidak cukup memadai untuk dipakai keluar rumah sebentar. 

Maka bermunculanlah penjahit dadakan yang khusus memproduksi masker kain. Mereka pun mendapat laba lumayan, sebagai tambahan penghasilan di masa pandemi ini.

Kisah di atas membuka mata kita, betapa berharganya keterampilan menjahit. Tak punya mesin jahit? Jangan menyerah. Kita masih bisa belajar menjahit dengan tangan biasa.

Tutorialnya? Banyak loh di channel-channel YouTube. Manfaatkan kuota kita.


2. Memasak 




Ayo, seseruan uprek di dapur, Sobat! Kita coba praktekkan resep-resep mulai dari yang praktis, dan gampang didapatkan bahan-bahannya. Minimal menyenangkan diri sendiri, dan keluarga. Syukur-syukur apabila bisa jadi ladang rejeki baru. Ya, nggak?

Dapat resep dari mana? Woh, banyak! Di Instagram, YouTube, atau Facebook. Jangan malas, itu syaratnya.


3. Menulis Kreatif






Banyak pelatihan menulis yang kini diselenggarakan secara daring. Sobat yang suka menulis tinggal memilih mau ikut yang mana. Ilmu-ilmu yang nanti kita dapatkan tentu bisa meningkatkan Keterampilan menulis kreatif. Selanjutnya bisa diaplikasikan gua membuat cerpen, skenario, novel, atau blogging. 


4. Mengatur Keuangan





Mengelola keuangan pun ternyata tidak asal-asalan, lho! Ada ilmunya, tips dan trik tertentu, ada seninya. Mumpung sedang di rumah saja, kita bisa mencari tahu lebih banyak via web maupun akun media sosial para konsultan ekonomi. 

Tujuannya, setelah pandemi ini usai kita bisa lebih bijak mengelola keuangan rumah tangga, ataupun bisnis. Kedengarannya keren, kan? 



5. Mengelola Emosi




 Keterampilan yang terakhir ini amat berguna demi menghindari stress. Ketika keadaan ekonomi jatuh, anak-anak rewel, tidak ada kepastian kapan pandemi berakhir, maka berikutnya kesehatan mental kita terancam pula.

Cara menangkalnya hanyalah bijak mengelola emosi. Selain itu, memperbanyak ibadah pun bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Sembari meyakini bahwasannya sesudah kesulitan ada kemudahan.


Demikianlah beberapa keterampilan yang bisa kita tingkatkan di rumah. Mungkin Sobat punya pendapat lain? Feel free for sharing, ya. (*)

Cilacap, 300420


#Day11
#BPNRamadan2020

Rabu, 29 April 2020

10 Aplikasi Android Versi Saya yang Membantu Melewati Masa Pandemi



Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Tidak bisa kita pungkiri, di masa pandemi seperti sekarang ini, keberadaan ponsel android telah menjadi kebutuhan banyak orang. Dan jangan lupakan kuota internetnya. Sebab ponsel android tanpa paket data yang "on", bagaikan gambar bakso di kala lapar; cuman bikin mupeng thok. 🙄

Omong-omong, meskipun pekerjaan utama saya "cuman" Emak 3 anak di rumah yang sedikit-sedikit nyambi menulis, tapi ternyata saya juga tak bisa lepas dari android ini. Saya tetap perlu menguprek aplikasi-aplikasi yang sekiranya bisa memberi kemudahan, kelancaran, dan kenyamanan bekerja.

Berdasarkan pengalaman selama ini, saya punya 10 aplikasi android favorit, yang bisa membantu melewati masa pandemi. Apa sajakah itu?

1. WhatsApp Messenger


Siapa yang tak kenal aplikasi perpesanan instan dari grup Facebook ini? Saya kira nyaris semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa, sudah akrab dengannya. Siapapun pemilik ponsel android bisa mendaftar ke aplikasi ini, asalkan punya nomer telepon. 

Bahkan WhatsApp Messenger kini jamak digunakan pihak sekolah, untuk memantau, mengirim, menerima, tugas-tugas yang diberikan pada para siswa. 

2. WPS Office 


Kalau Sobat akrab dengan Microsoft Office pada PC, maka android punya WPS Office. Aplikasi pengolah kata ini memiliki fungsi setara word, Excel, dan powerpoint. Bahkan ia bisa membaca file pdf (pdf reader), pun mengirim email. Pilihan font-nya beragam, hanya saja untuk font tertentu kita perlu menggunakan WPS versi premium.

3. Snapseed 


Demi mengisi blog, saya memerlukan konten foto atau ilustrasi yang sesuai. Sayangnya, aplikasi editor foto bawaan ponsel saya kurang mendukung keinginan tersebut. Syukurlah ada Snapseed, aplikasi editor foto yang cukup memadai. Saya bisa mengedit foto, hingga menambahkan teks yang dibutuhkan, sebelum diunggah ke blog. 

4. Google Drive 


Aplikasi ini menjawab kebutuhan kita akan penyimpanan data yang besar, relatif aman, dan mudah dipindahkan via internet. Kita pun bisa mengunduh, atau mencetak langsung file-file yang tersimpan di Google Drive. 

Kini WhatsApp Messenger pun telah menyediakan opsi pencadangan pesanke akun Google Drive si pengguna. Dan untuk mengakses Drive ini, kita hanya perlu mempunyai akun Gmail.

5. Google Mail 


Ini dia aplikasi buatan Google yang kondangnya mengalahkan Yahoo Mail lama berselang. Google Mail alias Gmail kerap saya gunakan untuk berkirim surat elektronik, membuat akun blogger, atau mendaftar ke aplikasi pihak ketiga lainnya. Kapasitas penyimpanan Gmail lumayan besar, sehingga pengguna (gratisan) macam saya nggak perlu khawatir kehabisan "space".

6. Facebook 


Yuhuu! Ini aplikasi media sosial nomer satu di dunia, bukan? Saya telah menjadi penggunanya sejak tahun 2009. Selama ini banyak manfaat yang saya dapatkan dari Facebook, mulai dari menjalin persahabatan di dunia maya, belajar ilmu kepenulisan, hingga berdagang secara online. 

Di masa kini, bahkan akun Facebook seseorang bisa dijadikan bahan pertimbangan merekrut pegawai, atau mitra kerja, lho! Lewat apanya? Tentu saja lewat isi postingan yang bersangkutan. Makanya pepatah kontemporer bilang, jarimu harimaumu. Sing ati-ati nek nulis status, Lur!

7. Instagram 


Ini pun aplikasi media sosial favorit banyak orang. Menurut saya tak hanya buat pamer foto atau video, tapi kita pun bisa mendapatkan aneka informasi menarik, dari yang ringan hingga berat.

8. YouTube  


Kalian yang gemar menonton pasti tak asing dengan aplikasi ini. Aneka Chanel menyajikan ragam informasi audio-visual sesuai kebutuhan kita. Untuk Sobat yang ingin mendapat penghasilan, kalian bisa mengunggah konten-konten kreatif yang berpeluang mendatangkan uang  dari YouTube.

9. Ipusnas 

Kalian hobi baca, tapi koleksi buku-buku bacaan terbatas, dan tidak punya bujet beli buku baru? Jangan sedih dulu. Ada baiknya kalian mengunduh aplikasi ipusnas. 

Di sini kalian bisa meminjam secara daring ribuan judul buku, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, buku anak hingga dewasa. Asyik, kan?

10. Viu


Penggemar film atau drama pasti betah mantengin Viu.  Ragam pilihan judul, mau yang udah tamat maupun masih "on going", ada di sini. Ssssttt! Termasuk Drakor yang sedang "in" dan bikin gelud di medsos itu, looh.... 😆


Adakah aplikasi favorit Sobat juga pada daftar di atas? Atau ada yang lain? Yuk, berbagi di kolom komentar. Terima kasih. (*)

Cilacap, 290420

#Day10
#BPNRamadan2020



Kegiatan Seru Bersama Keluarga



Assalamu'alaikum Wr. Wb

Sobat, tulisan kali ini masih berhubungan dengan postingan saya sebelumnya, yaitu Tips Membuat Anak-anak Betah di Rumah. Tak bisa dipungkiri pandemi ini kian membuka mata hati kita, tentang peranan penting keluarga. Jika relasi antar anggota keluarga terjalin akrab, dan hangat, saya percaya kita bisa menghadapi situasi tak ramah di luar sana.

Apabila di hari-hari yang lampau tercipta jarak antara kita dengan anggota keluarga yang lain, sekaranglah  saat memperbaikinya. Belum terlambat untuk merangkul pasangan,  anak-anak, atau orangtua kita. Kita bisa memulai dengan menciptakan aneka kegiatan seru yang dilakukan bersama-sama.

Nah, saya ingin berbagi cerita mengenai beberapa kegiatan  yang kami lakukan bareng-bareng. Mana tahu bisa jadi alternatif bagi Sobat semua. Fyi, anggota keluarga kami terdiri dari: saya, Pak suami, Farhan, Hanna, Hanif, dan Simbah buyut putri. Cukup rame, kan? 😁.

1. Kerja bakti di pekarangan belakang


Alhamdulillah halaman belakang kami cukup luas. Sehingga bisa kami manfaatkan untuk menanam beberapa jenis tanaman mulai dari bayam, cabe rawit, kenikir, kangkung, serai, kunir, pandan, lidah buaya, tempuyung, binahong, pepaya, delima, alpukat, dan beberapa bibit lainnya.  Semua tanaman itu perlu dirawat, didangir, dibuang gulmanya, dan disapu sampahnya. 

Maka kami pun kerap berbagi tugas beres-beres di halaman belakang tersebut. Pak suami mencabuti gulma,  Simbah mendangir tanaman, Farhan  menggarami hama bekicot dan sirpoh, Hanna menyapu sampah, Hanif tim hore-hore, saya jadi mandor plus momong si bungsu. 😄

Keseruan dan keramaian pasti muncul, entah dari percakapan kami, pertengkaran bocah, atau jeritan Hanif ketika melihat bekicot, cicak, dan hewan kecil lainnya. Tapi hasilnya halaman belakang jadi bersih, kok. 😉

2. Mengajak anak-anak  untuk bikin camilan


Suatu hari saya ingin membuat martabak telur. Maka kami berbagi tugas: Pak suami pergi membelikan kulit lumpia; saya membuat adonan isi dan menggoreng; anak-anak mengisikan adonan tersebut ke dalam kulit lumpia. Capcuss semua rampung. 

Farhan dan Hanna tampak gembira karena sudah dilibatkan. Mereka pun hepi melihat hasilnya. Saat mulut mereka mengudap martabak, terlontar kalimat-kalimat, "Ini yang buatan Kakak, ini Hanna yang ngelipat!" Yowes sama saja, sing penting lahap. Dan terutama saya seneng banget melihat mereka jadi akur. 😛

3. Shalat tarawih berjamaah


Nah, ini dia kegiatan terbaru yang tercipta akibat pandemi. Sebab biasanya shalat tarawih dilakukan di masjid, bukan? Tetapi kali ini giliran para Bapak menjadi imam shalat bagi keluarga. Otomatis stok hafalan surat pendek sebaiknya ditambah, ya, Pak. 😶

Hanif 'nimbrung' shalat tarawih.

 Bada shalat isya, dan ta'lim harian, sajadah-sajadah digelar di ruang tengah, dan kami lalu berdiri untuk tarawih. Bahkan Hanif pun tak mau ketinggalan. 😂 


Demikianlah sepenggal cerita dari keluarga kami. Semoga yang kami lakukan ini diridhai oleh Allah SWT. Ohya, bagaimana dengan kalian, Sobat? (*)

Cilacap, 280420

#Day9
#BPNRamadan2020