Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label ekonomi Cilacap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekonomi Cilacap. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Juni 2025

Nostalghie Photography, Lebih dari Sekadar Foto

Nostalghie Photography, jasa fotografi di wilayah Cilacap (IG/nostalghiephotography)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com—Berawal dari hobi memotret, Yogi Permana memantapkan diri terjun ke bisnis jasa fotografi. Ia memulainya di tahun 2017, di mana klien pertama memintanya memotret di acara pernikahan (wedding photo). Selanjutnya Yogi memperluas cakupan jasa fotografinya.

“Saya juga melayani foto indoor dan foto produk,” terangnya kepada Kopidarigitadotcom, di acara pelatihan Teman UMKM Naik Kelas, Jumat (13/6/2025) lalu.

Baca juga: Cireng Mas Panjul, Tetap Renyah Meski Tak Panas Lagi 

Pria yang mengaku sedang mencari pendamping hidup ini mengungkapkan, kelebihan jasa fotografi miliknya ada pada sentuhan detil, serta permainan tata lampu. Sehingga hasil akhirnya akan menampilkan foto produk yang terkesan mewah, dan menarik perhatian orang.

“Misal makanan, itu bakal terlihat mengundang selera orang meskipun hanya dari foto saja,” bebernya. 

Dalam menjalankan bisnisnya, Yogi menerima panggilan ke luar kota. Untuk proses editing hingga rampung ia lanjutkan di studio pribadinya di rumah. 

Jasa fotografi yang ia jalankan tak berhenti sampai pemotretan semata. Setelah itu Yogi akan memajang pula foto klien, disertai sentuhan kata-kata yang menarik, di akun Instagram @nostalghiephotography miliknya sebagai sarana promosi dua arah.

Pada kesempatan terpisah ketika dikulik soal kendala-kendala yang pernah dialami, pria ini menyebutkan perkara minimnya edukasi.

“Kendala paling kerasa itu di edukasi pasar. Banyak pelaku UMKM belum paham betapa pentingnya visual produk yang bersih, menarik, dan bisa jadi senjata utama branding. Kadang juga harus jungkir balik ngepasin harga agar tetap terjangkau, tapi tetap layak buat tenaga dan alat yang dibawa,” bebernya, melalui sambungan telepon.

Namun Yogi sama sekali tak berkecil hati. Ia tetap memilih jalan sendiri, serta fokus ke kualitas, rasa, dan cara menyampaikan karya. Baginya persaingan itu pasti ada.  

“Tapi yang bisa kita jaga, ya, value dan cara kita menyentuh orang lewat visual. Nggak selalu harus jadi yang paling murah, tapi jadi yang paling bermakna,” ucapnya bijak.

Dari sekian tahun pengalamannya memotret tentu saja ada peristiwa yang menancap di benaknya.

“Paling berkesan, tuh, waktu ada klien UMKM yang awalnya cuma iseng nyoba foto promo, terus setelah itu jualannya naik drastis. Dari situ aku sadar, ternyata karya sekecil apapun bisa bantu nyambung hidup orang. Itu jadi pengingat biar tetap semangat dan nggak asal motret,” ungkapnya.

"Nostalghie percaya, bahwa setiap rasa punya cerita, dan setiap usaha kecil layak ditulis dengan cahaya yang indah. Karena dalam diam sebuah produk, ada harapan yang ingin diperjuangkan, dan kami hanya ingin membantu ia terlihat serta lebih dicintai."




Rabu, 18 Juni 2025

Cireng Mas Panjul, Tetap Renyah Meski Tak Panas Lagi

 

Yuliyan Ardian dan Cireng Mas Panjul (dok/IG cirengmaspanjul)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com—Siapa nyana berawal dari nama tongkrongan malah menjadi ide buat brand produk. Itulah yang diceritakan Yuliyan Ardian kepada Kopidarigitadotcom dalam perbincangan santai, usai pelatihan Teman UMKM Naik Kelas hari Jumat (13/6/2025) lalu, di Warung Asik, Cilacap.

“Jadi ada kesalahan dari guru SD saya saat itu. Nama saya kan Yuliyan, tapi jadi Julian. Dipanggilnya ‘Jul, Jul’, gitu. Akhirnya keterusan jadi nama beken. Terus saya pakai saja buat merk cireng saya, Cireng Mas Panjul,” bebernya.

Selanjutnya lelaki ini menjelaskan, mulanya ia terjun ke dunia usaha dengan menjadi reseller cireng. Mengetahui banyak orang menyukai jajanan berbahan aci tersebut membuat Yuliyan memutuskan menjual produknya sendiri.

Ia mengingat tahun 2020 sebagai langkah pertamanya berjualan cireng. Tentu saja kesulitan pertama yang ia hadapi ada di proses peracikan resep. Apalagi ia telah punya standar pribadi untuk bakal cireng jualannya.

“Karena adonan cireng saya itu berbeda dari yang ada di pasaran saat itu,” katanya.

Kini tak terasa Yuliyan telah melakoni tahun kelimanya berjualan Cireng Mas Panjul. Banyak pelanggan setia telah ia peroleh. Suka duka pun dijalani dengan tegar. 

Menurut Yuliyan, pembeda utama cirengnya dengan kompetitor ada pada adonan.

“Cireng saya tidak alot meski dalam kondisi dingin, tetap renyah rasanya,” ungkapnya.

Memang benar, jamaknya  gorengan berbahan aci akan bertekstur renyah saat dalam kondisi panas. Sebaliknya, jika sudah dingin bakal terasa alot saat dikunyah.

Yuliyan aktif mempromosikan produknya di media sosial. Melalui akun Instagram @cirengmaspanjul  ia memajang aneka konten menarik. Di antaranya ada  unggahan testimoni pembeli yang memuji kelezatan rasa, dan isian cireng yang gendut alias penuh. 

Untuk harga jual, Cireng Mas Panjul dibanderol Rp 17.000/10 pcs. Sedangkan ketahanan produknya berkisar 3-4 hari di suhu pendingin biasa, dan bisa lebih dari 10 hari jika masuk freezer.

Baca juga: Teman UMKM Naik Kelas Ajak Berani Ngonten Demi Tambah Cuan 

Terkait keikutsertaannya dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community, Yuliyan mencetuskan harapan pribadinya.

“Agar skill penjualan saya nambah. Otomatis jika skill bertambah maka omset pun bertambah,” jelasnya, sekaligus menutup perbincangan kami.

Sabtu, 14 Juni 2025

Teman UMKM Naik Kelas Ajak Berani Ngonten Demi Tambah Cuan

 

Narsum Teman UMKM Naik Kelas
Narasumber Teman UMKM Naik Kelas di Warung Asik Cilacap. Inframe ki-ka: Sismahwati, Nanang Que, Jojo Paijo (dok.pri/GFU)

Oleh: Gita FU

Cilacap, kopidarigita.com-- Smartfren Community dan Teman UMKM Cilacap gelar workshop bertajuk Meningkatkan Volume Penjualan melalui Konten di Sosial Media, berlokasi di Warung Asik, Jalan Katamso, Cilacap, pada hari Jumat siang, 13 Juni 2025.

Workshop ini masih satu rangkaian dari pelatihan tanggal 28 Mei lalu di Aula BRILiaN Hall, BRI kanca A. Yani, Cilacap. Kali ini para peserta diminta lebih intens menerapkan ilmu pembuatan konten demi meningkatkan cuan, atau keuntungan penjualan.

Hadir sebagai narasumber di workshop kedua ini Kabid Usaha Mikro DPKUKM Kabupaten Cilacap Sismahwati, CEO Flamingo Nanang Que, dan Direktur Teman UMKM Cilacap Jojo Paijo. Sementara para peserta berasal dari pelaku UMKM sebelumnya yang telah lolos kurasi, dari sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap.

Sismahwati, yang hadir mewakili Plt Kepala DPKUKM Kabupaten Cilacap Mohamad Wijaya, menyambut baik acara workshop dari Teman UMKM Cilacap ini.

"Kami sungguh apresiasi dengan kehadiran XL Smart ini karena bisa membantu Pemkab Cilacap dalam mengembangkan UMKM," katanya di depan hadirin.

Ia pun menganjurkan para peserta untuk selalu bersemangat meningkatkan kemampuan menjual, demi bisa naik kelas seperti tajuk pelatihan Teman UMKM Naik Kelas.

Sementara itu Jojo Paijo berpesan kepada para peserta agar mencermati betul-betul materi yang disampaikan narasumber. 

"Karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hadiah tambahan modal dari XL Smart," tandasnya.

Ia menerangkan bahwa XLSmart adalah hasil merger dari XL, Axis, dan Smartfren. XLSmart berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM secara digital melalui program Panca Garda. Panca Garda sendiri terdiri dari Garda Pertumbuhan, Garda Stabilitas, Garda Lingkungan, Garda Budaya, dan Garda Persatuan.

 Kelak di akhir pelatihan ini akan dipilih Tiga UMKM Pembelajar Terbaik yang masing-masing mendapat 2 juta rupiah. Dan satu UMKM ter-ngonten mendapat 1 unit Smartphone dari XLSmart.

Baca juga: Belajar Bikin Branding Produk dengan Konten Keren bersama Teman UMKM Naik Kelas 


Para peserta Teman UMKM Naik Kelas bersama narasumber (dok.pri/GFU)


Pada sesi materi dari Nanang Que tampak antusiasme tinggi dari para peserta. Apalagi materi yang disampaikan mudah dicerna dan diikuti pelaku UMKM yang sebagian besar terdiri dari kaum emak. 

Nanang menyampaikan berbagai trik meningkatkan volume penjualan di media sosial, antara lain melalui konsep hook. 

"Hook adalah 3 detik pertama yang menarik impresi viewer kita. Jadi usahakan buat kalimat pembuka yang singkat, menohok, dan bikin orang penasaran dengan konten kita," terangnya. 

Secara terpisah Jojo Paijo menggarisbawahi tujuan diadakannya pelatihan Teman UMKM Naik Kelas ini.

"Jangan pernah beralasan, oh aku nggak bisa. Karena nanti kita nggak akan bisa maju. Jangan takut jelek, tapi takutlah tidak berani memulai," tutupnya.

Rabu, 28 Mei 2025

Belajar Bikin Branding Produk dengan Konten Keren Bersama Teman UMKM Cilacap

 

Narasumber dan Peserta UMKM Naik Kelas Batch 2 (dok.pri/GFU)

Oleh: Gita FU

Cilacap, kopidarigita.com-- Smartfren Community dan Teman UMKM Cilacap kembali mengadakan pelatihan UMKM Naik Kelas bertajuk Branding Produk dengan Konten yang Keren, di Aula BRILiaN Hall, Bank BRI kaca A. Yani, Cilacap, pada hari Rabu, 28 Mei 2025. 

Sebanyak 50 pelaku UMKM yang telah lolos kurasi, menerima materi dari Kepala Bidang Perindustrian Disnakerin Kabupaten Cilacap Waris Winardi, Influencer/Food Vloger Rakhmi Dwi Agustin, dan Smartfren Community Cilacap Jojo Paijo. Hadir pula Manajer Dana dan Transaksi BRI Cabang Cilacap Woro Wahyu Hidayat.

Woro Wahyu Hidayat Manajer Dana dan Transaksi BRI Cabang Cilacap dalam sambutannya  mengungkapkan rasa terima kasih kepada panitia. Ia mengungkapkan kesiapan BRI untuk mendukung keperluan transaksi keuangan para pelaku UMKM di Cilacap. 

Senada, Waris Winardi  mengatakan apresiasinya atas pelatihan yang diberikan oleh XLSmart melalui Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community Cilacap, serta BRI Cabang Cilacap. Ia mengakui tidak semua kebutuhan UMKM dapat dipenuhi oleh Pemerintah, sebab terbatasnya anggaran. 

Ia mengatakan, branding atau pencitraan diawali oleh pandangan pertama yang mengesankan. Melalui kesan yang baik akan mudah meraih kepercayaan orang lain.

"Jangan lupa setelah branding-nya bagus, kontennya bagus, kualitas tetap dijaga," pesannya.

Peserta aktif bertanya kepada narasumber (dok.pri/GFU)

Jojo Paijo, selaku Direktur Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community Cilacap, menyatakan apresiasinya kepada BRI dan para pelaku UMKM yang lolos kurasi.

"Ini adalah kali kedua kami bekerja sama dengan BRI untuk menyelenggarakan workshop Teman UMKM Naik Kelas," katanya.

Jojo pun menyebut pelatihan UMKM Naik Kelas seri kedua ini diadakan dua kali yakni hari Rabu (28/5/2025), dan tanggal 5 Juni 2025. Pada seri pertama yang diadakan bulan Juli-September 2024 lalu, sukses membantu puluhan pelaku UMKM di Cilacap naik kelas dari segi ilmu bisnis di era digital.

Selain itu, ia menerangkan bahwa XLSmart adalah hasil merger dari XL, Axis, dan Smartfren. XLSmart berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM secara digital melalui program Panca Garda. Panca Garda sendiri terdiri dari Garda Pertumbuhan, Garda Stabilitas, Garda Lingkungan, Garda Budaya, dan Garda Persatuan.

 Kelak di akhir pelatihan akan dipilih Tiga UMKM Pembelajar Terbaik yang masing-masing memdapat 2 juta rupiah. Dan satu UMKM ter-ngonten mendapat 1 unit Smartphone dari XKSmart.

Para peserta terlihat antusias menerima materi dari Rakhmi Dwi Agustin. Influencer ini mengatakan zaman sekarang pelaku UMKM tak cukup hanya memproduksi barang atau jasa. Kemampuan promosi pun harus dimiliki, dan semua dimulai dengan menciptakan pencitraan atau branding yang sesuai.

"Branding bisa dibuat lewat konten, dan ditaruh di media sosial yang gampang menjangkau banyak orang," urainya.

Tak hanya memberi materi, para peserta nantinya diberi tugas oleh narasumber pelatihan.


#umkm


Sabtu, 09 November 2024

Linda Thara Snack and Catering, Dari Donat ke Karipap

 

Linda Thara
Linda dan aneka Snack produksinya (dok. LindaThara)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Sobat kopidarigita, kali ini sosok inspiratif kita berasal dari pengusaha  snack rumahan, ya. Dia adalah Linda, seorang ibu berputra 4 yang berdaya bagi keluarga, dengan jalan menekuni usaha yang diberi nama: Linda Thara Snack and Catering. Alamatnya di Jl. Logawa No. 36 RT 02 RW 03,  Donan, Cilacap Tengah.


 Linda menuturkan kepada saya sekelumit kisah di balik usahanya tersebut. "Saya memulai usaha sejak tahun 2017.  Kue  yg pertama kali saya bikin itu donat, Mbak," jelasnya, melalui sambungan telepon tempo hari.


Alasannya ingin menambah pemasukan keluarga. Karena saat itu Linda masih bekerja di pabrik kayu, dia membuat donat sepulang dari bekerja. 


"Kuenya saya titipkan ke sekolahnya anak. Awal mula itu masih satu jenis makanan, yaitu donat toping. Terus saya kembangkan lagi dr satu adonan itu dibikin pizza, masuknya ke sekolah SD sama SMP," ungkapnya.


Linda menguraikan perjalanan usahanya yang  lumayan panjang. Terutama ketika masa pandemi Covid  di mana semua sekolah ditutup sehingga dia tak bisa menitipkan jajanan lagi. 


"Saya putar otak terus inisiatif titip ke bakulan jajan pinggir jalan. Dan nggak berhenti sampai di situ aja mbak. Karena jualan titipan itu nggak mesti hasilnya, belum lagi  kalau ada sisa jualan bingung nggak bisa nutup modal," ceritanya.


Berjalan sampai tahun 2021 awal, dia lalu  mulai berpikir untuk jualan snack aneka macam, secara online. Apalagi Linda bergabung dengan grup WA bakulan kue dan snack, yang membuatnya punya banyak kontak sesama bakul.


"Akhirnya saya inisiatif buka jajan secara online,  masih di jenis makanan itu yaitu donat sama pizza. Donat ultah juga bikin."


Dia tekun menghubungi satu per satu kontak di grup itu, untuk menanyakan jenis makanan yang dijual. Setelah itu Linda menyimpan nomor-nomor WA tersebut.


Jika dulu Linda mengerjakan semua pesanan sendirian, kini dia terkadang dibantu oleh anak dan adiknya terutama untuk urusan packing. Selain itu, Linda pun sekarang telah banyak mempelajari resep kue-kue lain. 


"Awalnya konsinyasi, mbak. Berproses lambat laun ada keinginan buat sendiri. Belajarnya otodidak dari mengamati, tanya resep kalau dikasih, terakhir lari ke Google dan YouTube," tuturnya, mengilas balik perjalanan usaha.


"Sekarang sudah bisa bikin pastel, lemper, semar mendem, pastel, karipap, risol mayo, risol sayur, brownis , lapis, pai buah. Untuk yang lainnya aku masih ambil ke bakulan,"  tambahnya.


Linda mengaku untuk mempelajari resep-resep baru, butuh  waktu cukup lama. Karena melibatkan proses trial and error' hingga dia bisa mendapatkan hasil yang pas. 


Oleh karena itu, Linda tak ingin serakah menerima semua jenis pesanan Snack yang masuk. Jika dirasa hasilnya tak akan maksimal bila dibuat sendiri, maka Linda tak segan memesankan snack tertentu ke produsen/bakulan lain.


"Kalau tidak maksimal malah bisa mengecewakan konsumen," dalihnya.


Kini sembari terus menjalankan usahanya, Linda telah memupuk harapan untuk masa depan.


"Harapannya untuk jangka menengah, pingin bertahan di era kompetisi 'bakulers' yang semakin membludak, Mbak. Ingin  menambah pelanggan, menambah nilai jual dagangan kita," sebutnya.


"Untuk jangka panjang, pingin bisa menguliahkan anak dari keuntungan jualan, dan  pingin punya usaha lain juga dari kuliner ini seperti buka kedai kue pastel, karipap gitu," tutup Linda.


Demikianlah Sobat, profil kita kali ini. Semoga menginspirasi, ya. Semangat!


#umkm

#cilacapbercahaya

Kamis, 05 September 2024

Belajar Live Selling Bersama Teman UMKM Cilacap Naik Kelas Bagian 3


Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Part 3
Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap Bagian 3 (dokpri/Gita FU) 


Oleh: Gita FU


CILACAP, kopidarigita.com-- Teman UMKM Cilacap sebagai bagian dari Smartfren Community, menggelar pelatihan UMKM bertajuk 'Live Selling',  di Aula Universitas Al Irsyad Cilacap (UNAIC), Jl. Cerme, pada Kamis (5/9/2024) pagi. 


Acara ini sekaligus merupakan penutup dari rangkaian Program Pelatihan dan Pendampingan Teman UMKM Cilacap Naik Kelas. Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, program tersebut berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2024.


Hadir pada acara kali ini Kadi Riyanto Corporate Communication & CSR Smartfren, Sarwa Rektor Universitas Al Irsyad Cilacap, Nanang Que CEO Flamingo dan Digital Marketing Consultant, serta Sugeng Paijo Direktur Teman UMKM Cilacap.


Sugeng mengatakan pada akhir pelatihan akan dipilih 5 UMKM terbaik yang mendapat bantuan modal total 10 juta rupiah. Ia pribadi melihat progres dari peserta. Dari yang semula tidak bisa membuat konten, lalu berani mencoba membuat konten. Kemudian belajar optimasi di marketplace. 


"Dan di pelatihan terakhir ini diberi pendampingan untuk melakukan live selling di platform. Golnya tentu menambah penjualan dari pelaku UMKM itu sendiri," katanya. 


Harapannya teman-teman yang tergabung di Teman UMKM Cilacap akan menjadi keluarga Smartfren.  Ia pun berpesan agar pelaku UMKM menikmati proses, serta menikmati hasilnya kelak. 


Sementara Rektor UNAIC dalam sambutannya mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh Smartfren Community. Ia mengatakan bahwa menjalankan bisnis memang memerlukan ilmu.


Sarwa menandaskan UNAIC sebagai universitas yang terus berkembang memahami hal tersebut sebagai peluang untuk mendidik calon pengusaha di Cilacap. Sehingga kini UNAIC memiliki Prodi Bisnis dan Kewirausahaan.


Senada, Kadi Riyanto turut mengapresiasi antusiasme para peserta Teman UMKM Naik Kelas, dalam mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah diberikan. 


Ia menyampaikan kunci sukses UMKM ibarat ilmu pohon yakni terdiri dari profit, customer, produk,  sistem, SDM, dan budaya.


Smartfren sendiri, menurut Kadi, merupakan bagian dari PT. Sinar Mas, yang menaruh kepedulian kepada pelaku UMKM di Indonesia. Termasuk dengan penyelenggaraan event UMKM Award tingkat nasional belum lama ini,di mana Jajanan Mamake dari Cilacap menjadi juara pertama. 


Praktik Live Selling

 

Pada kegiatan kali ini puluhan peserta didampingi oleh Nanang Que, dalam melakukan penjualan langsung, atau live selling di platform Tik Tok. 


Sebagian besar peserta terlihat masih gugup, sebab ini adalah pengalaman pertama mereka. Nanang Que terus menyemangati sekaligus membagikan tips-tips yang bermanfaat. 


"Kendalanya yang paling banyak adalah gaptek. Karena kebanyakan emak-emak terkendala kesibukan, atau telat informasi sehingga tertinggal dengan teman-teman lain," ungkapnya. 


Nanang juga menegaskan syarat utama bagi pelaku live selling adalah kemampuan bicara di depan umum (public speaking). Meskipun demikian ia menyatakan salut melihat semangat para pelaku UMKM, yang mau terus belajar dan menerapkan ilmu-ilmu baru.


Secara terpisah Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren Telecom mengatakan, "Kegiatan workshop Teman UMKM berseri di Cilacap ini adalah wujud pelaksanaan misi Smartfren dalam Panca Garda, terutama Garda Pertumbuhan, yang merupakan sumbangsih nyata program CSR Smartfren 100% untuk Indonesia."


#umkmCilacap






Senin, 12 Agustus 2024

Cheese Stick Mita, Berawal dari Penasaran

Bu Meti dan Cheese Sticks Mita
Bu Meti dan Cheese Sticks Mita (dokpri/Gita FU) 


Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com—Sobat kopidarigita, jangan sekali-kali abaikan rasa penasaran  kalian, ya. Karena bisa jadi itu adalah pertanda akan suatu peluang besar yang bakal mengubah hidupmu. 

Contoh nyata adalah apa yang terjadi pada Ibu Meti Paramita. Suatu hari di medio tahun 2006, ia bertandang ke rumah temannya. Di sana ia disuguhi camilan cheese stick yang gurih, dan lezat. Bu Meti segera disergap oleh rasa penasaran, ‘bagaimana caranya bisa membuat camilan seenak ini?’ Selain itu, terbetik pula keinginan untuk menjajal berjualan cheese stick.

Maka sepulang dari sana, ia nekat membeli alat penggiling cheese stick. Kemudian Bu Meti mencari-cari resep di aplikasi youtube. Sekian puluh kali proses ‘trial’ dan ‘error’ yang melelahkan, akhirnya Bu Mita berhasil menemukan resepnya sendiri yang paling pas.

Setelah itu ia mulai membuat dan memasarkan produknya, melalui aplikasi WA. Sehingga konsumen awal Bu Meti berasal dari lingkaran pertemanannya sendiri. Perlahan namun pasti usaha yang ia beri nama “Cheese Stick Mita” semakin eksis. 

“Dulu saya masih pakai kemasan plastik biasa, sekarang sudah pakai yang kedap udara. Saya juga sudah nambah alat untuk bikin cheese stick,” tuturnya kepada saya, di acara Teman UMKM Naik Kelas part 2, Selasa (6/8/2024) lalu.

Baca juga: Belajar Optimasi Marketplace bersama Teman UMKM Cilacap

Pelatihan UMKM Menambah Jaringan

Meskipun usianya tak lagi muda, Bu Meti tetap bersemangat mengikuti pelatihan bagi UMKM. Sejak bulan Juli hingga September mendatang, ia dan puluhan pelaku UMKM lain mengikuti Pelatihan dan Pendampingan bertajuk Teman UMKM Naik Kelas, yang diinisiasi oleh  Teman UMKM Cilacap dari Smartfren Community.

Ia mengaku mendapat banyak wawasan dari materi digital marketing yang diberikan. Selain itu Bu Meti merasakan manfaat lain, yaitu bertambahnya jaringan  pertemanan dengan pengusaha lain. Ia pun berharap usai mengikuti pelatihan tersebut usaha kulinernya tambah maju dan sukses.

Kini usaha Cheese Stick Mita semakin dikenal luas oleh konsumen, berkat rasa yang enak, gurih, dan empuk. Selain itu jika disimpan dalam wadah kedap udara, cheese stick Bu Meti bisa bertahan hingga 3 bulan. 

Untuk skala  produksi Bu Meti menyebut kapasitas minimal 2 kg hingga 20 kg cheese stick, dapat ia layani. “Kalau lebaran sampai 20 kg, Mbak. Karena biasanya dipesan untuk oleh-oleh juga,” ungkapnya.

Ia biasanya mengemas panganan ini ke dalam pouch ukuran 100 dan 250 gram. Namun baru-baru ini Bu Meti memutuskan menambah varian kemasan 50 gram dengan harga yang lebih ekonomis. Hanya saja Bu Meti mengaku belum berani menerima pesanan untuk wilayah luar kota Cilacap. Sebab ia  khawatir cheese stick-nya rusak di perjalanan. 

Nah, bagi sobat  yang tertarik ingin memesan Cheese Stick Mita, silakan hubungi nomor Bu Meti di 08964791523.

#UMKMCilacap

 

Selasa, 06 Agustus 2024

Belajar Optimasi Marketplace bersama Teman UMKM Cilacap

Peserta Teman UMKM Naik Kelas Cilacap
Peserta Teman UMKM Cilacap Naik Kelas (dokpri/Gita FU) 

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Puluhan pelaku UMKM antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan bersama Teman UMKM Cilacap,  di Aula Kanca BRI Cilacap, Jl. A. Yani Cilacap,  Selasa (6/8/2024) siang. 

Pelatihan bertajuk 'Optimasi Marketplace' ini merupakan bagian kedua dari program  Teman UMKM Cilacap Naik Kelas, yang diinisiasi oleh Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community.

Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren Telecom mengatakan dalam komentar tertulisnya, 

 "Kegiatan workshop Teman UMKM ini adalah wujud pelaksanaan misi Smartfren dalam Panca Garda, terutama Garda Pertumbuhan, yang merupakan sumbangsih nyata program CSR Smartfren 100% untuk Indonesia."

Hadir sebagai narasumber antara lain Sugeng Paijo, Direktur Teman UMKM Cilacap;  Nanang Que, CEO Flamingo dan Digital Marketing Consultant; Wahyu Widayat, Manajer Dana dan Transaksi  BRI Cabang Cilacap; dan Helmi Fahrizal, RM Dana dan Transaksi BRI Cabang Cilacap. 

Dalam kata pengantarnya, Sugeng Paijo mengatakan bahwa pelaku UMKM perlu menyesuaikan diri dengan kondisi yang terkini, yakni era digitalisasi marketing. 

Sehingga untuk itulah Smartfren Community, melalui Teman UMKM Cilacap, hadir guna mendampingi dan membekali para pelaku UMKM di Cilacap dengan ilmu yang dibutuhkan. 

"Pelaku UMKM Cilacap luar biasa. Hal ini bisa dibuktikan dengan sejumlah teman yang berhasil lolos event UMKM, bahkan hingga tingkat nasional," bebernya di depan hadirin. 

Sugeng  mencontohkan bagaimana dirinya sendiri dan sang istri yang memulai usaha dari titik nol.  Hanya bermodalkan pengetahuan akan pangsa pasar  stik sukun, serta pengetahuan tentang media sosial. 

Dengan pengetahuan tersebut Sugeng menuturkan, ia tak gentar memproduksi stik sukun meskipun tidak memiliki toko. Sebab ia tahu bisa memasarkan produk melalui internet. 

Hasilnya, kini usaha Jajanan Mamake milik Sugeng dan istrinya, berhasil dikenal luas.  Bahkan belum lama ini memenangkan event skala nasional. 

Baca juga: Teman UMKM Naik Kelas bersama Teman UMKM Cilacap 

Mengenal SEO Marketplace

Nanang Que, Sugeng Paijo, Lusi
Ki-ka: Nanang Que, Sugeng Paijo, dan Lusi (MC) (dokpri/Gita FU). 

Pada sesi pelatihan, Nanang Que mengatakan bahwa semua pelaku usaha berhak untuk sukses, meskipun dia baru terjun ke dunia usaha. Ia lalu mengenalkan istilah SEO Marketplace. 

SEO Marketplace adalah optimasi yang dilakukan pada toko kita di marketplace, yang nantinya bisa menaikkan trafik sekaligus penjualan. 

Calon pembeli cukup mengetikkan nama produk di kolom pencarian marketplace. Nanti produk akan muncul di deretan pencarian paling atas.

Ia pun menjabarkan sejumlah  tips optimasi menggunakan teknik SEO di marketplace, antara lain menggunakan nama toko yang unik, menambahkan deskripsi produk secara lengkap, melakukan pencarian kata kunci, menambahkan link toko ke akun medsos bisnis, dan aktif berpromosi.

Respon Peserta 

Nanang di tengah peserta
Sebagian kehebohan peserta (dokpri/ Gita FU). 

Para peserta terlihat amat antusias sejak awal hingga akhir kegiatan. Mereka aktif bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi selama mempraktikkan tugas dari Teman UMKM Cilacap. 

Selain sesi tanya jawab yang hidup, acara juga dimeriahkan oleh aneka doorprize dari para sponsor. Tak ketinggalan materi tambahan dari BRI Cabang Cilacap, yang dapat menunjang bisnis UMKM.

Pelatihan dan pendampingan oleh Teman UMKM Cilacap dan Smartfren Community ini akan dilanjutkan pada bulan depan, sekaligus menutup rangkaian program Teman UMKM Cilacap Naik Kelas. (*)


#SmartfrenCommunity
#TemanUMKMCilacap

Kamis, 01 Agustus 2024

Pelaku UMKM Naik Kelas Bersama Teman UMKM Cilacap

Ketua Dekranasda Cilacap Fitri Awaluddin Muuri
Ketua Dekranasda Kab. Cilacap Fitri Awaluddin Muuri saat membuka Teman UMKM Naik Kelas (dok. Teman UMKM Cilacap/Khania)

Oleh: Gita FU

CILACAP, kopidarigita.com--Sobat kopidarigita, apa kalian pernah mendengar tentang Teman UMKM Cilacap? Sini kukasih tahu. 

Teman UMKM Cilacap itu merupakan bagian dari Smartfren Community, yang konsen mendukung  pemberdayaan UMKM, melalui salah satu Program Panca Garda yaitu Garda Pertumbuhan.

Nah,  beberapa waktu lalu tepatnya Senin, 15 Juli 2024, sebanyak 70 orang pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di wilayah Cilacap yang telah dikurasi, menerima pelatihan dan pendampingan dari Teman UMKM Cilacap. Lokasinya  di Aula PLUT, Jl. Dr. Soetomo, Sidakaya, Cilacap. 

Nama program pelatihan dan pendampingannya ialah Teman UMKM Naik Kelas. Di situ para pelaku UMKM  diajari bagaimana membuat konten keren untuk UMKM. Keren, kan? Tujuannya jelas, memanfaatkan teknologi internet demi taraf hidup yang lebih baik. 

Teman UMKM Naik Kelas ini terdiri dari 3 (tiga)  sesi pelatihan, yang dilaksanakan sebulan sekali. Dengan kata lain, berlangsung dalam tiga bulan, Juli hingga September. 

 Nah, sobat tahu, nggak?  Kelak di akhir pelatihan akan dipilih 5 (lima) UMKM terbaik, yang akan mendapat bantuan modal usaha total 10 juta rupiah! Lalu untuk  1 (satu)  orang yang  paling rajin mengunggah konten, bakalan mendapat hadiah 1 (satu) unit smartphone dari Smartfren. Wow, kan? 

Oh, iya, sobat. Sesi pertama tempo hari dibuka oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Cilacap, Fitri  Awaluddin Muuri. Selain itu hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Cilacap  Umar Said, didampingi Kabid UMKM, Corporate Communications & CSR Smartfren Linda Octaviana, dan Direktur Teman UMKM Cilacap Sugeng Paijo. 

Fyi, nih, sobat. Sugeng Paijo sendiri adalah pelaku UMKM Cilacap, yang telah berhasil membawa usaha miliknya (Jajanan Mamake) naik kelas ke level nasional, lho! 

Melalui acara pelatihan dan pendampingan bagi  UMKM Cilacap tersebut, Sugeng Paijo berharap dapat membawa dampak signifikan. 

"Harapannya Teman UMKM Naik Kelas ini bisa berdampak pada volume penjualan produk UMKM Cilacap, sehingga semakin banyak UMKM Cilacap yang naik kelas," tandasnya. 

Mari kita aminkan, sobat. 

 Baca juga: Belajar Optimasi Marketplace bersama Teman UMKM Cilacap 

#TemanUMKMCilacap #SmartfrenCommunity #UMKMCilacap


Senin, 27 Mei 2024

3 Kuliner Khas Cilacap yang Jarang Diketahui Netizen

udang
Ilustrasi Masakan Udang (Pixabay)

 

Oleh: Gita FU

Cilacap, kopidarigita.com-- Suatu  makanan bisa  disebut sebagai kuliner khas suatu daerah  jika mengandung keunikan yang menjadi ciri daerah tersebut. Demikian pula kuliner khas Cilacap, pasti memiliki unsur kekayaan sumber daya alam maupun budaya masyarakatnya.

Nah, kali ini saya ingin mengajak kalian yang mungkin akan berkunjung ke Cilacap dalam waktu dekat, untuk mengenal 3 kuliner khasnya. Eits, jangan salah. Tiga kuliner ini jarang diketahui oleh netizen, lho! Apa sajakah itu? Ini dia daftarnya:

Baca juga: Mengulik Keunikan Cilacap

1. Kaok-kaok

 

kaok-kaok
Semangkok Kaok-kaok. (Dokpri/GFU)

Sekilas namanya pasti mengingatkan kalian pada onomatope suara ayam, padahal tidak ada hubungannya sama sekali. Makanan ini berbahan dasar ‘kodol’  alias jeroan ikan laut  yang berukuran besar. Bisa jadi penamaan 'Kaok-kaok' itu semacam plesetan ala wong Cilacap, ya?

Cara memasaknya cukup simple. Kaok-kaok  tersebut dipotong-potong, dibelah, dicuci, lalu direbus sampai lunak, angkat, tiriskan. Kemudian haluskan  bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, jahe, kunir, serai, dan cabe merah jika kalian suka pedas. Setelah itu tumis bumbu halus dengan minyak sedang, beri garam, gula, dan penyedap rasa seperlunya. Selanjutnya masukkan kaok-kaok, tambahkan air, masak hingga bumbu meresap.

Cita rasa kaok-kaok ini mirip daging babat, Sobat. Cocok  sekali menjadi kawan nasi hangat. Sayangnya, kaok-kaok hanya dijual di warung rames kaki lima. Misalnya di lapak rames depan Lapangan Karang Suci, Donan, Cilacap Tengah, yang buka mulai jam 5 sore hingga malam. Mungkin penyebabnya adalah keterbatasan bahan baku utamanya.


 2. Pelas

pelas tahu
Pelas Tahu. (Dokpri/GFU)

Makanan ini sekilas seperti botok. Bahan dasarnya adalah parutan kelapa ‘kemelas’, atau kelapa yang tanggung (muda tidak, tua juga belum). Parutan kelapa itu dicampur bumbu urap, dan bahan lainnya sesuai selera. Ada yang mencampurkannya dengan ikan teri, biji kemlandingan (lamtoro Jawa),  udang, tahu.

Kemudian Pelas  dibungkus daun pisang, lalu dikukus atau dipanggang. Setelah matang Pelas disajikan sebagai lauk berteman nasi hangat. Rasanya gurih, dan manis. Makanan ini biasanya dijajakan di warung kaki lima, atau diiderkan oleh penjaja makanan matang, bahkan belakangan ada yang menjual secara online. Harganya cukup murah, Sob. sekira 2 ribu saja.

 

3. Stik Sukun

Jajanan Mamake
Produk UMKM Stik Sukun MakPingah (Dokpri/GFU)

Sukun atau buah roti paling enak dipotong kecil-kecil menyerupai batang korek api, lalu digoreng dalam minyak panas. Rasanya yang gurih alami benar-benar bikin mulut ketagihan mengunyah, lho! Dan ternyata panganan stik sukun ini merupakan kuliner khas Cilacap, Sob.

Nah, di Cilacap ada satu UMKM yang fokus memproduksi stik sukun dalam kemasan premium. Namanya Stik Sukun MakPingah dari Jajanan Mamake. Pemiliknya adalah pasutri bernama Jojo Paijo dan Khania. Alamat rumah produksi mereka ada  di kawasan Kebon Sayur, Cilacap Selatan, Cilacap.

Stik Sukun MakPingah ini pernah tampil di acara Juragan Jaman Now season 2, yang tayang di  Metro TV bulan Agustus 2023. Selain itu merk Jajanan Mamake  juga menerima penghargaan sebagai salah satu UMKM Terbaik tingkat Nasional dari ASTRA UMKM BISA, akhir Maret lalu.

Jadi kalau kebetulan kalian sedang jalan-jalan di minimarket dan menemukan produk ini, jangan ragu membelinya, ya.  Kalian tidak bakal menyesal oleh rasa dan pengemasannya.

 

Itu dia 3 kuliner khas Cilacap yang jarang diketahui netizen, Sob. Semoga informasinya bermanfaat buat nambah referensi kalian, ya. Selamat jalan-jalan ke Cilacap.

Rabu, 10 Januari 2024

Salsa Shoes, Dari Sampah Jadi Alas Kaki Unik

 

Produk Sandal Berbahan Sampah dari Salsa Shoes. Foto: GFU


Oleh: Gita FU

Sobat kopidarigita, apa kabar? Senang sekali saya bisa kembali menyapa kalian di tahun baru ini. Adakah yang di awal tahun ini tengah memulai bisnis baru? Kalau ya, saya doakan lancar dan bisa cuan, ya?

Untuk kalian yang masih bingung dan butuh pencerahan, saya sarankan kalian baca-baca artikel bisnis di cilacapkerja.com. Website yang dikelola oleh Tegar Dwi  Wardhani tersebut, memuat aneka tips and trick seputar dunia usaha yang aplikatif.

Omong-omong soal ide bisnis, Sobat pasti tahu jika sampah an-organik bisa diolah menjadi sumber penghasilan. Misalnya,  diolah menjadi kerajinan tangan seperti tas, aksesoris, gantungan kunci, dan lain-lain. Namun saya yakin belum banyak pelaku usaha yang memanfaatkan sampah menjadi  alas kaki, terutama di Cilacap.

Ingin tahu lebih banyak? Baca terus artikel ini, ya.


Ketika Kantong Semen Disulap Menjadi Sepatu

Edi Eriza sedang memilah pakaian bekas pakai untuk bahan alas kaki. Foto: GFU 



Nah,  kali ini saya ingin mengajak Sobat beranjangsana ke sebuah rumah merangkap bengkel usaha sederhana milik Edi Eriza. Nama bengkel tersebut ialah Salsa Shoes yang beralamat di Jalan Suasa RT 04/RW 05, Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.

Di tempat ini Bang Edi (sapaan akrab untuk Edi Eriza) memilih dan memilah tas kantong bekas belanja, pakaian-pakaian tak terpakai, terpal, hingga kantong semen Gresik, sebagai bahan sepatu atau sandal.

 Pria asal Sumatera Barat ini adalah wartawan senior serba bisa, Sobat. Melalui tangan terampil dan ide segar di benaknya, bahan sampah tadi diguntingi sesuai pola kayu cetakan, dijahit, dilem, hingga tercipta model baru yang menawan.


Cetakan sandal
Cetakan sandal dari kayu. Foto: GFU


Rata-rata model yang dia ciptakan berkategori limited edition. Misalkan sepatu setengah boot bermotif batik Korpri, atau sepasang sandal selop berwarna pink brokat. 

Bagi  Bang Edi dunia persepatuan  bukanlah hal baru. Sebab di masa mudanya dia memang pernah menjadi pengusaha sepatu buatan tangan (non pabrik), sebelum menerjuni dunia jurnalistik. Dia pernah lama menetap di Jakarta, kemudian dipindahtugaskan ke Cilacap oleh kantor media berita yang menaunginya, hingga kini.

Keputusannya kembali ke usaha alas kaki dipicu ketidaksengajaan. Akhir bulan Agustus 2023 PT SBI Kabupaten Cilacap hendak menggelar kembali Festival Sampah. Melalui sejumlahpembicaraan dengan pihak manajemen, Bang Edi lalu membuat puluhan pasang sandal selop “teplek” berbahan sampah untuk perusahaan tersebut.

Sandal  brokat Salsa Shoes
Sandal Brokat Pink nan cantik dari Salsa Shoes. Foto: GFU

“Dengan peralatan seadanya, dan dikerjakan manual, proyek perdana itu berhasil,” kenangnya.

Dia lalu berpikir untuk sekalian saja mengaktifkan usaha alas kaki berbahan dasar sampah, sebagai sumber mata pencaharian alternatif. Menurutnya, sebagai wartawan kehidupan di Cilacap terasa keras. Jika tidak  memiliki kegiatan lain tentu sulit untuknya bertahan hidup. Apalagi Bang Edi memiliki dua anak yang masih memerlukan biaya sekolah.

Oiya, Sobat. Nama Salsa itu ternyata akronim dari Salman dan Sausan,  anak-anak Bang Edi.  


Pejabat di Cilacap Turut Memakai Produk Salsa Shoes 


Saat ini bengkel kerja Salsa Shoes belum memiliki peralatan lengkap dan standar, sesuai kebutuhan usaha pembuatan alas kaki. Bang Edi mengakui hal tersebut sebagai kendala utamanya. Sehingga model sepatu dan sandal yang bisa diproduksi pun terbatas. 

“Saya belum bisa memenuhi permintaan sepatu atau sandal yang pakai hak (high heels) karena belum punya cetakan khususnya,” ungkap Bang Edi.

Oleh karena keterbatasan tersebut Salsa Shoes belum dapat memproduksi massal. Bang Edi baru bisa memenuhi pesanan dalam jumlah terbatas, serta permintaan personal. Namun dia tidak berkecil hati dalam hal pemasaran produk. 


Produk Salsa Shoes
sepatu motif Batik. Foto: GFU


“Saya punya akses kepada pimpinan sejumlah instansi, maka saya datangi mereka dan menawarkan produk Salsa Shoes. Jangan salah, yang saya tawarkan adalah konsep gaya hidup ramah lingkungan, serta pemberdayaan usaha lokal. Alhamdulillah, usaha saya mendapat respon positif,” urainya.


Contoh produk lain dari Salsa Shoes. Foto : GFU 

Bang Edi menyebutkan sejumlah pejabat yang berkenan mendukung produk Salsa Shoes. Di antaranya: Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, Camat Cilacap Selatan Basuki Priyo Nugroho, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap Sadmoko Danardono.

 “Para pejabat  menyukai motif-motif sepatu saya yang lain daripada yang lain. Apalagi sepatu saya tidak memalukan tampilannya untuk acara non formal,” jelasnya.


Ingin Menularkan Ilmu


Mesin Jahit di bengkel Salsa Shoes. Foto: GFU

Edi Eriza masih punya mimpi besar lain terkait Salsa Shoes. Dia mengungkapkan keinginannya untuk menularkan ilmu pembuatan sepatu ini, kepada masyarakat Cilacap.

“Saya memegang nasihat orang tua saya ketika hendak merantau dahulu. Manusia bisa memilih menjadi rayap atau tawon di mana pun ia tinggal. Jika memilih jadi rayap maka manusia bakal membangun rumah dari bangunan manusia lain. Akibatnya si rayap malah merusak lingkungan tempat dia tinggal. Berbeda dengan tawon. Dia membangun rumah tanpa merusak sekitarnya. Malahan setelah jadi, dia meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungannya yaitu madu. Nah, saya ingin seperti tawon.”

Menurut Bang Edi, keterampilan dan ilmu membuat sepatu lebih berguna untuk jangka panjang. Karena bisa dijadikan sumber penghasilan masyarakat. Sayangnya, keinginan tersebut belum mendapat gayung bersambut dari instansi terkait di Cilacap.

“Saya bayangkan sebuah workshop yang berkesinambungan, di mana saya menjadi mentornya,” imbuhnya.

Sembari menabung impian, Edi Eriza bertekad tetap bergerak dan berdaya. Salsa Shoes akan tetap dijalankan dengan dukungan keluarganya. Jika Sobat tertarik mengetahui lebih lanjut silakan datang ke alamat tertera di atas, ya. Atau hubungi nomor 081806005255.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian. Terima kasih dan sampai jumpa!

Baca juga:  Bisnis yang Cepat Menghasilkan Uang Minim Modal di 2024

  

  

Senin, 25 Desember 2023

Ketika Merajut Menjadi Panggilan Jiwa

 

Dompet HP rajutan. Foto: pinterest.com


Oleh: Gita FU

Sobat kopidarigita, apakah kalian menyukai seni kerajinan tangan (handycraft)? Saya sendiri suka, terutama karya seni rajutan. Di mata saya benang-benang nan tersimpul menjadi sweater, syal, topi, tas, bahkan sepatu itu unik. Bukan hanya motif, melainkan teksturnya yang spesial. 

Sebagaimana hasil kerajinan tangan lainnya, karya rajutan pun memiliki harga tersendiri. Semakin rumit atau unik hasil jadinya maka akan kian mahal. Meskipun mahal di sini bersifat relatif ya, Sobat.

Mengenal Seni Merajut

Pengertian merajut sendiri menurut yang saya lansir dari laman rinso  serta gramedia adalah:

  1. Teknik mengubah benang rajut menjadi kain, busana, popok, atau benda-benda bernilai pakai lainnya. Tak ada yang mengetahui secara persis tentang perkembangan sejarah merajut. Namun, ada beberapa penemuan yang dianggap berkaitan erat dengan sejarah merajut, yaitu sepasang kaos kaki berbahan katun dengan motif rajutan tangan dari tahun 1000 M di Mesir serta permadani rajut di kawasan Timur Tengah.
  2.  Kegiatan kerajinan dengan mengaitkan benang (wol) dengan jarum khusus (hakpen) yang dibentuk sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Sebagai contoh misalnya syal, sepatu, tas dan lain sebagainya. Selain itu, merajut adalah metode membuat kain, pakaian, aksesoris, atau benda-benda lainnya yang berguna untuk aktivitas sehari-hari dari benang rajut.

Nah,  dahulu kegiatan merajut dianggap identik dengan kaum wanita. Karena orang-orang zaman dulu terutama wanita, hampir sebagian besar bisa merajut. Hal itu biasa mereka lakukan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

Namun, pada awal masa perkembangannya banyak kaum pria lebih dominan menjadi perajut. Para pemuda yang ingin jadi perajut harus lulus tes dan melewati proses magang terlebih dahulu agar bisa meraih gelar master. Semua perajut bergelar master wajib memastikan bahwa kualitas bahan dan motif rajutannya benar-benar baik karena kesalahan kecil bisa membuat gelarnya dicopot.

Menarik, ya, Sobat? 

Hakpen dan benang rajut. Foto: nataliacruzoficial.com


Perkembangan Seni Merajut

Sobat tahu nggak? Dahulu pakaian hasil rajutan di Eropa hanya digunakan di kalangan bangsawan istana dan prajurit perang, loh! Misalkan saja jubah rajutan dari benang emas. Atau  seragam tentara Jerman pada Perang Dunia II. 

Di Indonesia seni merajut mulai berkembang pada masa penjajahan Belanda. Di era tersebut, para wanita Indonesia diajarkan cara merajut oleh noni Belanda.

Di masa kini seni merajut  menjadi lahan bisnis yang cukup menjanjikan.  Apalagi  ditambah kreativitas para perajut dapat menghasilkan produk-produk kreatif yang nyeni. 

Banyak orang menjadikan kegiatan merajut sebagai sarana menghilangkan stress, serta sarana  menghasilkan uang. Sebab hasil akhir dari kegiatan merajut bisa dijual, dan ada keuntungan yang lumayan menjanjikan.

Namun, perlu diketahui sebelumnya bahwa kerajinan rajut membutuhkan teknik dan kemampuan tersendiri bagi pengrajinnya. Selain itu membuat kerajinan rajut juga butuh ketekunan, keuletan, dan konsistensi. 

Manfaat Merajut

Sobat perlu tahu, berdasarkan studi ada beberapa manfaat  menguntungkan dari seni merajut ini bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Yaitu:

  1.  Sebagai terapi untuk melatih kesabaran, meningkatkan konsentrasi, dan pengendalian diri.
  2. Sebagai kegiatan yang dapat membantu proses pemulihan penyakit kronis, kanker, trauma otak, serta  penderita Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).  ADHD adalah  gangguan perilaku dengan gangguan konsentrasi, impulsi (cepat bertindak secara tiba-tiba), dan hiperaktif.

Wah, ternyata bukan kaleng-kaleng ya, seni merajut ini? Jadi hobi, oke. Buat cari cuan pun ayo. Sekarang saya ingin mengenalkan salah satu pelaku seni merajut di Cilacap, yang menjadikan merajut sebagai jalan hidup alias panggilan jiwa. Siapa dia? 


Ida Kumalasari, Pengasuh Galeri Rajut

Ida Kumalasari
Sosok Ida Kumalasari. Foto: tangkap layar Pocil Channel/gfu


Di Jalan Slamet RT 3/RW 3 No 344, Cilacap, berseberangan dengan Hotel Atrium Cilacap, terdapat rumah besar berpagar besi. Rumah tinggal sekaligus berfungsi sebagai Galeri Rajut  tersebut adalah milik Bapak Jumadin. 

Galeri Rajut kini dikelola oleh Ida Kumalasari setelah sempat mati suri. Siapa Ida? Ia boleh dikata adalah orang lama di dunia perajutan. Karena ia telah berkecimpung selama 9 tahun semasa tinggal di Bali. 

Menurut penuturannya seperti yang saya lansir dari Pocil Channel, di Bali Ida memiliki usaha kerajinan rajutan, serta membuka pelatihan. Dan  salah satu murid merajut online Ida adalah almarhumah istri pertama Bapak Jumadin. 


Contoh hasil produksi Galeri Rajut. Foto: tangkap layar Pocil Channel/gfu


"Saya di sini meneruskan usaha almarhumah istri pertama suami saya," tuturnya.

Di dalam galeri terdapat display hasil kerajinan rajut berupa aneka tas, dan sepatu. Selain itu mereka memiliki stok bahan baku dalam jumlah lumayan besar. Para perajutnya sendiri ternyata berasal dari keluarga inti Bapak Jumadin.

Ida mengungkapkan bahwa galerinya melayani pembelian produksi jadi, maupun sesuai  pesanan konsumen. Pemasaran produknya sebagian besar melalui jalur online. Ia pun membuka pelatihan untuk para pemula yang tertarik belajar merajut.  


Para perajut di Galeri Rajut. Foto : tangkap layar Pocil Channel/gfu


"Saya ingin mengembangkan galeri ini sebagai wadah para perajin rajut atau macrame. Harapannya para crafter di Cilacap maju. Kita bangun Cilacap sebagai Art Center," tutupnya.


Bagaimana menurut kalian, Sobat? Semoga artikel ini bermanfaat ya untuk kalian. See ya next story! 


#umkm

#cilacap_umkm



Daftar Rujukan :

1. https://www.rinso.com/id/kotor-itu-baik/teknik-dasar-merajut-untuk-pemula.html

2. https://www.gramedia.com/literasi/kerajinan-rajut/

3. https://youtu.be/U0Dz-YIwS_w?si=abzilkWGbTxfrqOB