![]() |
Narasumber dan Pengurus Yayasan Dipa Mandiri Nusantara bersama para peserta pelatihan (dok: Wariyanto) |
Oleh: Gita FU
CILACAP, kopidarigita.com--Yayasan Dipa Mandiri Nusantara menginisiasi pelatihan kewirausahaan untuk kaum disabilitas dan perempuan bertema Membuat Dompet dari Pelepah Pisang, di Aula Disnakerin Kabupaten Cilacap Jl. Perwira, Cilacap pada hari Selasa (17/6/2025) pagi.
Pelatihan ini merupakan langkah perdana dari Dipa Mandiri, sebuah yayasan yang konsen pada pemberdayaan kaum disabilitas dan perempuan (Dipa), agar bisa mandiri.
Hadir di tempat Direktur Dipa Mandiri Nusantara Sugeng Paijo, Puji Rahmawati, perwakilan Comrel dan CSR Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, dan Syarifuddin Musthofa, owner Mustav & Co, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan suvenir berbahan limbah daun pisang. Acara ini juga didukung oleh Baznas Cilacap, Disnakerin Kabupaten Cilacap, dan KPI RU IV Cilacap.
Sugeng Paijo dalam sambutannya mengungkapkan keterharuannya karena akhirnya bisa menyelenggarakan pelatihan perdana ini.
Ia berharap ke depan akan banyak pihak yang betul-betul peduli pada penyandang disabilitas dan perempuan. Bukan hanya sebatas sebagai obyek pelengkap LPJ.
"Sebagai seorang penyandang disabilitas saya bisa merasakan betapa hidup makin keras. Tetapi ada saatnya di mana kita bisa menemukan momen untuk bangkit. Kalau kita punya skill insyaa Allah kita punya power," ungkapnya di depan peserta.
Menurut Jojo, tekanan terbesar bagi kaum disabilitas adalah dari keluarga. Sebab tidak banyak keluarga yang mau mendukung pengembangan diri bagi penyandang disabilitas.
Oleh karena itu ia ingin menjadi pendukung bagi kaum disabilitas dan perempuan, agar bisa bangkit dan dipandang setara, dengan jalan memberikan pelatihan kewirausahaan.
Nantinya Dipa Mandiri dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, akan membantu menyediakan bahan baku, serta dan pemasaran produk yang dibuat oleh member Dipa Mandiri.
Puji Rahmawati yang hadir mewakili Cecep Supriatna, Manajer Comrel KPI RU IV Cilacap, menyambut baik langkah Dipa Mandiri Nusantara.
Ia mengatakan sebelum ini CSR Pertamina telah menjalin kerjasama dengan SLB di Cilacap. Sehingga telah ada pengalaman bermitra dengan penyandang disabilitas.
Ia mengatakan Pertamina siap membantu pelatihan dan pemasaran produk. Apalagi jika kegiatannya berkelanjutan.
"Dari Pertamina gayung bersambut dengan kegiatan dari Dipa Mandiri. Yang penting bapak ibu menjaga semangat berkarya. Selama ini Pertamina sering memakai hasil karya dari mitra binaan Pertamina," ungkapnya.
![]() |
Sebagian peserta pelatihan (dok: Wariyanto) |
Pada sesi pelatihan, Syarifuddin Musthofa menyebutkan keistimewaan daun pisang. Antara lain bahan bakunya melimpah karena selama ini hanya menjadi limbah rumah tangga.
Karena itu, sebutnya, ada peluang usaha dengan memanfaatkan limbah tersebut. Asalkan dipoles dengan ilmu yang tepat.
Lebih lanjut ia mengatakan, menurut data Bappeda Cilacap, ada 41 perusahaan besar yang resmi terdaftar dan memiliki dana hibah. Itu merupakan salah satu peluang pemasaran hasil kerajinan suvenir berbahan dasar limbah.
Menurut pengalaman Mustav and Co, selama ini kendala CSR ada dua. Pertama, hanya sekali berjalan. Kedua, tidak ada imbal balik bagi perusahaan.
Oleh sebab itu ia mengatakan ketekunan dan semangat dari peserta Dipa Mandiri kelak akan membuahkan hasil yang sepadan. Dan ia siap mendampingi pelatihan.
Selama pembuatan tempat kartu, puluhan peserta terlihat antusias menerima penjelasan dan arahan tim Mustav and Co. Warna pelepah pisang yang telah diolah sedemikian rupa begitu mirip dengan bahan kulit. Hasil jadinya pun cantik dan menarik.
Secara terpisah Sugeng Paijo kembali menegaskan kepada peserta, bahwa Dipa Mandiri akan melaksanakan pendampingan berkelanjutan.
Sebagai tambahan informasi di jajaran kepengurusan Yayasan Dipa Mandiri Nusantara ada Khania Kendarsyah sebagai Pembina, Wasim selaku Pengawas. Lalu Sugeng Paijo selaku Direktur.
Untuk posisi Sekretaris adalah Gita Fetty Utami, Bendahara Apri Supendi, Bidang Pemberdayaan Perempuan Noor Shella, dan Bidang Pemberdayaan Disabilitas Wariyanto.