Cari Blog Ini

Senin, 01 November 2021

Pentingnya Melatih Soft Skill Anak di Era Digital

  


Dear Parents,

Pandemik yang telah berlangsung lebih dari setahun ini ternyata menyimpan bahaya laten tersembunyi bagi kondisi psikologis anak-anak kita. Bahkan sesungguhnya merekalah korban tersembunyi dari Covid-19. Demikian yang disampaikan oleh Yohana Theresia, M. Psi., psikolog dari Yayasan Heart of People.id, dalam webinar parenting bersama Faber-Castell Indonesia pada hari Sabtu, tanggal 25 September lalu. 

Yohana memaparkan hasil penelitian Soetikno, Agustina, Verauli, Tirta (2020). Bahwa ditengarai ada peningkatan permasalahan perilaku dan masalah akibat paparan stres, di kala pandemik ini. Masalah-masalah tersebut antara lain:

  • Menarik diri dari keramaian (withdrawal); 
  • Gangguan psikosomatis, yakni gangguan psikologis yang ditandai adanya keluhan di area fisik tertentu; 
  • Agresi; 
  • Depresi. 

Faktor pencetus masalah tersebut di atas ialah: ruang gerak yang terbatas, hambatan menjalani proses pendidikan di masa pandemik, orangtua yang sibuk, serta kondisi psikis yang labil. 

  Keadaan tersebut di atas memunculkan perilaku instan, yang banyak dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah pada anaknya. Apakah itu? Memberikan gawai. 

Padahal gawai di tangan anak-anak bak koin bermuka ganda, ada sisi positif dan ada sisi negatif. Selama ini kebanyakan para orangtua cenderung mengabaikan sisi negatifnya. Sehingga mereka tidak memberi batasan waktu yang jelas (screen time) kepada anak-anaknya, perkara durasi memakai gawai. 

Omong-omong, apa sajakah efek negatif dari pemakaian gawai berlebihan terhadap anak-anak? Yohana menyitir riset yang dilakukan oleh Straker, Leon M. & Howie, Erin K. (2016) dan Dr. John Hutton (2020), bahwa efeknya adalah:




Maka dari itu Yohana memberi saran agar para orangtua bersikap cerdas. Pilihkanlah bentuk permainan yang cocok bagi anak-anak, sesuai umur dan kebutuhan. Sebab dengan permainan yang tepat guna akan mendukung tumbuhnya daya kreativitas, serta mengembangkan imajinasi mereka. Kreativitas dan imajinasi yang tinggi pada akhirnya bisa menciptakan pribadi-pribadi yang kreatif. 

Apa itu kreativitas? Ialah kemampuan untuk memproduksi/mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran. 

Kriteria sosok yang kreatif:

  • Memaknai masalah dengan cara yang unik
  • Berani mengambil resiko
  • Menyajikan ide berbeda
  • Tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah. 

Berita baiknya, kreativitas bisa diajarkan dan ditumbuhkan pada anak-anak melalui aktivitas sehari-hari di kehidupan nyata. 

Ingatlah, anak-anak kita tumbuh di era digital. Suatu era yang ditandai laju arus informasi dan data, yang menerabas sekat geografis. 

Mari asah soft skill anak-anak semenjak dini, parents! Melalui medium kegiatan yang menyenangkan tentunya. Salah satunya dengan permainan yang berbasis pada kesenian. 

Mengutip laman hellosehat.com, banyak manfaat bisa kita dapatkan dari permainan berbasis kesenian, di antaranya:

  1. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata. Ketika anak memegang kuas, menggunting kertas, membentuk tanah liat/plastisin/play dough, maka saat itu saraf motorik halusnya kian terasah kemampuannya. Begitu pun mata, akan fokus mengikuti pola maupun garis-garis yang ada.
  2. Mengembangkan kreativitas. Kegiatan kesenian sangat bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi, mempertajam kemampuan kognitif, dan mengajak anak mencari pemecahan masalah sederhana. 
  3. Meningkatkan konsentrasi dan kedisiplinan. Anak akan belajar mematuhi aturan, mendengarkan penjelasan guru, dan berkreasi atau berusaha menuntaskan hasil karyanya. 
  4. Belajar mengekspresikan diri. Ketika mengerjakan karya seni, anak dilatih untuk mengerahkan serta menampilkan seluruh kemampuan terbaiknya, sebagai cara berekspresi. 
  5. Membangun kerjasama dan tanggung jawab. Terkadang anak perlu bekerja sama dengan orang lain, agar dapat menyelesaikan kegiatan seni. Di saat itulah mereka bisa belajar bagaimana caranya menjalin hubungan dan komunikasi dengan teman-teman lain. Tak lupa mereka pun akan saling mengingatkan tanggung jawab masing-masing. 


Langkah Faber-Castell dalam Mendukung Kreativitas Anak di Bidang Seni

Sebagai sebuah produsen stationery and art supplies terkemuka, Faber-Castell memiliki kepedulian terhadap dampak pandemi bagi anak-anak. Untuk itu semenjak tahun lalu Faber-Castell telah menciptakan varian produk anyar di bawah label Creative Art Series  (CAS).  

Produk CAS memang dikembangkan sesuai sikon yang dihadapi anak-anak kini, yakni kebosanan akut dan kecenderungan pada gawai semata. Diharapkan kehadiran produk ini di rumah-rumah nantinya dapat mengembalikan waktu berkualitas antara anak dan orangtua.

Tahun 2020 produk CAS I yang diluncurkan ialah: Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite, dan 3D Frame Art.  Keenamnya terbilang sukses di pasaran. 

Untuk tahun 2021 ini Faber-Castell kembali meluncurkan CAS II. Kali ini terdiri dari empat seri, yakni: Basket Ball Arcade, Glow in the Dark Clock, Colour Your Own Drawstring Bag, dan Finger Printing Art Set



Glow in The Dark Clock


Kelebihan empat produk ini adalah: lebih memperhatikan kebutuhan anak, khususnya usia PAUD dan SD. Di dalam produk terdapat unsur mewarnai; membuat prakarya (craft) yang memadukan pengembangan kemampuan motorik, sensorik, dan pengenalan warna; melatih daya konsentrasi dan kreativitas. Yang pasti, kesemuanya seru dan menyenangkan!

 

Asyiknya Membuat Sendiri Jam Dinding Faber-Castell 

Produk CAS II berupa Glow in the Dark Clock ini cocok sekali untuk putri saya Hanna. Ia yang kini kelas 3 SD telah mempelajari materi bilangan jam di sekolah. Mulai dari pengenalan konsep 24 jam, penambahan, pengurangan waktu hingga ke angka menit. Makanya ia merasa amat senang ketika diajak membuat jam dinding sendiri.

Di dalam paket produk terdapat: kuas, Acrylic Glitter, lem UHU, mesin jam, material Glow in The Dark Clock, buklet petunjuk, dan kupon workshop online. Mengenai kupon workshop ini sendiri memang disertakan di dalam setiap kemasan Creative Art Series. Dan satu hal penting lagi, nih.  Glow in The Dark Clock ini didesain berdasarkan kurikulum 2013, lho! 


Paket Glow in The Dark Clock
Paket Glow in The Dark Clock


Setelah mengikuti panduan, taraaaaa ... Jadilah jam dinding Glow in The Dark! 

Hasil jadi


"Beneran nyala dalam gelap!" seru Hanna. 

--------

Nah, ingin mencoba produk CAS dari Faber-Castell juga seperti Hanna? Silakan meluncur ke toko resmi Faber-Castell di Tokopedia maupun Shopee, ya! Klik saja link-link tersebut. Karena memang produk CAS ini tersedia secara eksklusif saja.

Demikianlah Parents, obrolan kita tentang pentingnya melatih soft skill anak di era digital. Semoga bermanfaat!


#CreativeArtSeries

#Art4All


2 komentar: